Showing posts with label Arti Kata. Show all posts
Showing posts with label Arti Kata. Show all posts

Tuesday 26 March 2024

Arti Kata : Pengertian Monoton

Berikut ini beberapa pengertian dari kata monoton :

1. berulang-ulang selalu sama nadanya (bunyinya, ragamnya); tunggal bunyi;

2. selalu sama dng yg dulu; itu-itu saja, tidak ada ragamnya

 

Source : http://artikata.com/arti-341267-monoton.html

Arti Kata : Pengertian Makar

1 akal busuk; tipu muslihat: segala -- nya itu sudah diketahui lawannya; 2 perbuatan (usaha) dng maksud hendak menyerang (membunuh) orang, dsb: krn -- menghilangkan nyawa seseorang, ia dihukum; 3 perbuatan (usaha) menjatuhkan pemerintah yg sah: ia dituduh melakukan --

Source : http://kbbi.web.id/makar

Arti Kata : Pengertian Hedonisme

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.  Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.

Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Hedonisme

Arti Kata : Pengertian Etimologi

Etimologi adalah ilmu yang berkaitan dengan arti kata pertama, arti kata pertama, arti yang sebenarnya. Kata etimologi berasal dari kata Yunani etymon ‘sesungguhnya’ dan logos  ‘kata’. Ahli etimologi mempelajari kata-kata untuk mengungkapkan perubahan yang telah terjadi pada kata-kata tersebut. Asal-usul dan perkembangan kata-kata yang kita gunakan dalam cara yang beraneka ragam. Bahasa Yunani dan Latin menyediakan banyak kata yang digunakan dalam bahasa Inggris dewasa ini. Misalnya, dari kata Latin manus yang berarti “tangan” kita mendapat kata manufacture (manufaktur), manicure (manikur), emancipate (emansipasi), dan manipulate (manipulasi). Sebuah kata Yunani graphein yang artinya “menulis” memberikan kepada kita kata-kata telegraph (telegraf), phonograph (fonograf), dan geography (geografi). Bahasa Inggris menyertakan kata-kata yang diambil dari banyak bahasa lain di dunia. Dari bahasa Viking, bahasa Inggris memperoleh : leg, gate, freckle, seat, dirt, bull, birth, ugly, dan banyak lagi yang lain. orang Normandia memperkenalkan kata-kata seperti prayer, ministry, perliament, dan proverty.

Source : http://shanty-shmily.blogspot.com/2012/02/apa-yang-dimaksud-dengan-etimologi.html

Arti Kata : Pengertian Kronik dalam sejarah

Kronik merupakan fakta kronologis yang memberikan bahan kepada para peneliti untuk mendapat penafsiran yang saling berhubungan. Kronik dalam hal ini adalah daftar angka tahun dengan pernyataan peristiwa. Sejarawan akan mendapat sumber sejarah, seperti prasasti, naskah,  rekaman, fosil, artefak, alat batu, patung yang akan diteliti secara ilmiah  dengan menggunakan alat dan bahan kimia tertentu untuk menentukan keasliannya.

Dari data tersebut akan menjadi sejarah setelah dirangkai secara baik menjadi suatu kisah. Kronik dapat dijadikan sumber sejarah dari suatu bangsa yang pernah dilalui oleh musafir atau para pendeta. Hal ini dikarenakan biasanya para musafir atau pendeta tersebut mencatat segala peristiwa yang pernah terjadi dan dilihat atau dialaminya pada daerah/ negara yang dilalui atau disinggahinya.

Menetapnya para musafir atau para pendeta di suatu daerah/negara yang dilalui memiliki tujuan yang berbeda-beda, ada yang tinggal beberapa saat, ada yang tinggal begitu lama, sehingga mereka yang tinggal lebih lama dapat menuangkan dalam catatan kejadian-kejadian dan kehidupan masyarakat nusantara pada waktu itu, oleh karena itu kronik dapat menjadi salah satu sumber tertulis di Indonesia, namun perlu diingat bahwa bahan-bahan yang dimaksud dalam kronik tersebut merupakan bahan-bahan yang lepas, yang masih perlu dirangkai secara selaras menjadi suatu kisah sejarah.

Itulah sebabnya banyak kronik-kronik Cina yang menulis keberadaan kerajaan Indonesia dalam berbagai segi, sosial, ekonomi, politik dan kepercayaan, bahkan agama yang dianut oleh rakyat Indonesia, misalnya agama yang dianut oleh rakyat Tarumanegara dan agama Buddha yang dianut di Sriwijaya.

Source : http://sejarahkelasx.blogspot.com/2012/04/kronik-dalam-ilmu-sejarah.html

Monday 25 March 2024

Arti Kata : Hierearki

Secara singkat HIRARKI adalah cara besikap yang telah diatur baik secara tertulis maupun tidak tertulis sesuai dengan tingkatan atau jabatan. Oleh karena adanya hirarki ini, maka semua yang kami lakukan harus senantiasa sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik itu demi kebaikan tiap-tiap individu disekitar maupun demi menjaga nama baik diri sendiri. Jadi bagi anda yang masih Taruna, Eks. Taruna, maupun yang ingin menjadi Taruna bersikaplah sesuai dengan norma yang berlaku di lingkungan hidup kita.

Adapun pengertian lain dari kata hierarki yaitu, 1. 1 urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan); 2 organisasi dng tingkat wewenang dr yg paling bawah sampai yg paling atas; 3 Bio deretan tataran biologis, spt famili, genus, spesies; 4 Kat kumpulan pembesar gereja yg diatur menurut pangkat;

Pengertian Nomina

Nomina atau kata benda adalah kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak, misal rumah adalah nomina karena tidak mungkin dikatakan tidak rumah. Nomina biasanya dapat berfungsi sebagai subjek atau objek dari klausa

Nomina dapat dilihat dari tiga segi, yaitu semantis, sintaksis, dan bentuk. Dari segi semantis, nomina adalah kata yang merujuk pada nama seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

Dari segi sintaksis, nomina memiliki ciri-ciri:

  1. menduduki posisi subjek, objek, atau pelengkap dalam kalimat yang predikatnya verba,
  2. tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, serta
  3. umumnya dapat diikuti oleh adjektiva, baik secara langsung maupun diantarai oleh kata yang.

Dari segi bentuk, nomina dapat dibagi menjadi nomina dasar dan nomina turunan. Nomina dasar adalah nomina yang hanya terdiri atas satu morfem dan dapat dibagi menjadi nomina dasar umum dan nomina dasar khusus. Nomina turunan adalah nomina yang diturunkan melalui proses afiksasi, perulangan, atau pemajemukan.

 

Afiks dalam penurunan nomina

Ada tiga prefiks dan satu sufiks yang dipakai untuk menurunkan nomina, yaitu:

  1. ke-
  2. per-
  3. peng-
  4. -an

Dengan memperhitungkan kemungkinan penggabungan prefiks dan sufiks, ada tujuh jenis afiksasi yang dapat digunakan dalam penurunan nomina:

  1. ke-
  2. per-
  3. peng-
  4. -an
  5. peng-an
  6. per-an
  7. ke-an

Source : http://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Nomina

Pengertian Debug

DEBUG / DEBUGGING

Debug / Debugging adalah sebuah metode yang dilakukan oleh para pemrogram dan pengembang perangkat lunak untuk mencari dan mengurangi bug, atau kerusakan di dalam sebuah program komputer atau perangkat keras sehingga perangkat tersebut bekerja sesuai dengan harapan. Debugging cenderung lebih rumit ketika beberapa subsistem lainnya terikat dengan ketat dengannya, mengingat sebuah perubahan di satu sisi, mungkin dapat menyebabkan munculnya bug lain di dalam subsistem lainnya.

Bug dengan terjemahan langsung ke bahasa Indonesia adalah serangga atau kutu. Bug merupakan suatu kesalahan desain pada suatu perangkat keras komputer atau perangkat lunak komputer yang menyebabkan peralatan atau program itu tidak berfungsi semestinya. Bug umumnya lebih umum dalam dunia perangkat lunak dibandingkan dengan perangkat keras.

Kenapa dinamakan bug?

Tahun 1945 sewaktu ukuran komputer masih sebesar kamar, pihak militer Amerika Serikat menggunakan komputer yang bernama “Mark 1″. Suatu hari komputer ini tidak berfungsi dengan semestinya, setelah komputer itu diperiksa ternyata ada suatu bagian perangkat keras di mana terdapat serangga yang tersangkut. Setelah serangga itu diangkat dari perangkat keras, komputer dapat berfungsi dengan baik. Maka sejak saat itu kata bug lekat dengan masalah-masalah pada komputer. Debugging adalah proses menghilangkan bug dari suatu program.

Pengujian perangkat lunak adalah proses yang dapat direncanakan dan ditentukan secara sistematis. Desain test case dapat dilakukan, strategi dapat ditentukan, dan hasil dapat dievaluasi berdasarkan harapan-harapan yang ditentukan sebelumnya.

Debugging terjadi sebagai akibat dari pengujian yang berhasil. Jika test case mengungkap kesalahan, maka debugging adalah proses yang menghasilkan penghilangan kesalahan. Perekayasa perangkat lunak yang mengevaluasi hasil suatu pengujian sering dihadapkan pada indikasi “simtomatis” dari suatu masalah pernagkat lunak, yaitu bahwa manisfestasi eksternaldari kesalahan dan penyebab internal kesalahan dapat tidak memiliki hubungan yang jelas satu dengan lainnya. Proses mental yang dipahami secara buruk yang menghubungkan sebuah symptom dengan suatu penyebab disebut debugging.

Proses Debugging

Debugging bukan merupakan pengujian, tetapi selalu terjadi sebagai bagian akibat dari pengujian. Proses debungging dimulai dengan eksekusi terhadap suatu test case. Hasilnya dinilai, dan ditemukan kurangnya hubungan antara harapan dan yang sesungguhnya. Dalam banyak kasus, data yang tidak berkaitan merupakan gejala dari suatu penyebab pokok tetapi masih tersembunyi, sehingga perlu ada koreksi kesalahan.

Proses debugging akan selalu memiliki salah satu dari dua hasil akhir berikut:

  1. Penyebab akan ditemukan, dikoreksi, dan dihilangkan, atau
  2. Penyebab tidak akan ditemukan.

Dalam kasus yang terakhir, orang yang melakukan debugging mungkin mencurigai suatu penyebab, mendesainsuatu test case untuk membantu kecurigaannya, dan bekerja untuk koreksi kesalahan dengan gaya yang iterative.

Beberapa karakteristik bug memberi kunci :

  1. Gejala dan penyebab dapat jauh secara geografis, dimana gejala dapat muncul didalam satu bagian dari suatu program, sementara penyebab dapat ditempatkan pada suatu sisi yang terlepas jauh.
  2. Gejala dapat hilang (kadang-kadang) ketika kesalahan yang lain dibetulkan.
  3. Gejala dapat benar-benar disebabkan oleh sesuatu yang tidak salah (misalnya pembulatan yang tidak akurat).
  4. Simpton dapat disebabkan oleh kesalahan manusia yang tidak dapat dengan mudah ditelusuri.
  5. Gejala dapat merupakan hasil dari masalah timing, dan bukan dari masalah pemrosesan.
  6. Mungkin sulit untuk mereproduksi kondisi input secara akurat (misalnya aplikasi real time dimana pengurutan input tidak ditentukan).
  7. Gejala dapat sebentar-sebentar. Hal ini sangat umum pada system yang embedded yang merangkai perangkat lunak dan perangkat keras yang tidak mungkin dilepaskan.
  8. Gejala dapat berhubungan dengan penyebab yang didistribusikan melewati sejumlah tugas yang bekerja pada prosesor yang berbeda.

Selama debugging, kita menemukan kesalahan-kesalahan mulai dari gangguan yang halus (missal format output yang tidak betul) sampai katrastropis (misalnya kegagalan system yang menyebabkan kerusakan fisik atau ekonomis).

Sebagai akibat dari peningkatan keslahan, jumlah tekanan untuk menemukan kesalahan juga bertambah. Sering kali tekanan memaksa seorang pengembang perangkat lunak untuk membetulkan keslahan dan pada saat yang sama memunculkan lagi dua kesalahan baru.

Pertimbangan Psikologis

Sayangnya muncul banyak bukti bahwa kekuatan debugging adalah sifat bawaan manusia. Banyak orang yang cakap dalam hal ini, sementara banyak juga yang tidak. Menanggapi aspek manusia dari debugging. Shneiderman [SHN80] menyatakan :

Debugging merupakan salah satu dari berbagai bagian pemrograman yang membuat lebih frustasi. Debugging memiliki elemen pemecahan masalah atau pengganggu otak, yang bersama dengan penghindaran kesadaran bahwa Anda melakukan suatu kesalahan. Kekhawatiran yang meningkat dan keengganan untuk menerima, kesalahan akan meningkatkan kesulitan tugas. Sayangnya, ada keluhan yang sangat mendalam mengenai pembebasan dan pengurangan ketegangan ketika pada akhirnya bug ……… dikoreksi.

Meskipun mungkin sulit untuk mempelajari debugging, sejumlah pendekatan terhadap masalah tersebut dapat diusulkan. Kita akan melihat dalam sub bab selanjutnya.

Pendekatan-pendekatan Debugging

Tanpa memperhatikan pendekatan yang diambil, debugging memiliki satu sasaran yang diabaikan, untuk menemukan dan mengkoreksi penyebab kesalahan perangkat lunak. Sasaran tersebut direalisasi dengan suatu kombinasi evaluasi yang sistematis, intuisi, dan keberuntungan.

Bradley (BRA85) menggambarkan pendekatan Debugging dengan cara berikut :

Debugging adalah sebuah aplikasi langsung dari metodekeilmuan yang telah dikembangkan selama 2500 tahun. Dasar dari debugging adalah meletakkan sumber-sumber masalah (penyebab) dengan partisi biner melalui hipotesis kerja yang memperkirakan nilai-nilai baru yang akan diuji.

Ambillah contoh non-perangkat lunak sederhana, yaitu :

Lampu dirumah saya tidak bekerja. Bila tidak ada yang bekerja didalam rumah itu, penyebabnya tentu pada pemutus rangkaian utama atau sebab dari luar. Saya melihat sekeliling untuk melihat apakah lampu para tetangga juga mati. Saya memasukkan lampu yang dicurigai kedalam soket yang bekerja dan menyelidiki lampu rangkaian yang dicurigai. Begitulah berbagai pilihan hipotesa dan pengujian.

Secara umum, tiga kategoti pendekatan debugging dapat diusulkan (MYE79) :

1. Gaya yang kasar (Brute force)

Kategori debugging brute force mungkin merupakan yang paling umum dan metode yang paling efisien untuk mengisolasi penyebab kesalahan perangkat lunak. Kita mengaplikasikan metode debugging brute force bila semua yang lain telah gagal. Dengan menggunakan filosofi ”biarkan komputer menemukan kesalahan”, tempat sampah memori dipakai, penelusuran runtime dilakukan, dan program dibebani dengan statemen WRITE. Kita mengharapkan bahwa dimanapun didalam rawa informasi yang diproduksi, kita akan menemukan suatu kunci yang akan membawa kita kepada penyebab kesalahan. Meskipun banyaknya informasi yang dihasilkan pada akhirnya akan membawa kita meraih sukses, lebih sering dia menyebabkan kita menghambur-hamburkan usaha dan waktu. Kita harus memikirkannya terlebih dahulu.

2. Penelusuran balik (backtracking)

Backtracking adalah pendekatan debugging yang sangat umum yang dapat digunakan secara sukses didalam program yang kecil. Mulai pada sisi dimana suatu gejala diungkap, kode sumber ditelusuri balik (secara manual) samapai sisi penyebab ditemukan. Sayangnya, bila jumlah baris sumber bertambah, maka jumlah jalur balik potensial dapat sangat banyak.

3. Eliminasi penyebab

Cause elimination dimanisfestasikan oleh induksi atau deduksi serta mengawali konsep partisi biner. Data yang berhubungan dengan kejadian kesalahan dikumpulkan untuk mengisolasi penyebab potensial. Hipotesis penyebab dibuat dan data digunakan untuk membuktikan penolakan hipotesis tersebut. Sebagai alternatif, daftar semua penyebab yang mungkin dikembangkan dan dilakukan pengujian untuk mengeliminasi masing-masing kesalahan. Jika pengujian awal menunjukkan bahwa suatu hipotesis penyebab memberikan gambaran hasil yang jelas, maka data itu disaring sebagai usaha untuk mengisolasi bug.

Masing-masing pendekatan debugging tersebut dapat ditambah dengan piranti debugging. Kita dapat mengaplikasikan berbagai kompiler debugging yang luas, bantuan debugging yang dinamis (tracer), generator test case, ruang sisa memori dan peta cross-reference. Namun piranti bukanlah pengganti bagi evaluasi yang berhati-hati yang didasarkan atas dokumen desain perangkat lunak yang lengkap dan kode sumber yang jelas.

Sekali bug ditemukan, bug harus dibetulkan. Tetapi seperti telah kita catat, koreksi terhadap suatu bug dapat memunculkan kesalahan lain sehingga lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.

Van Vleck (FAN89) mengusulkan tiga pertanyaan sederhana yang harus diajukan kepada perekayasa perangkat lunak sebelum melakukan koreksi yang menghilangkan penyebab suatu bug, yaitu :

1. Apakah penyebab bug direproduksi didalam bagian lain program tersebut?

Dalam berbagai situasi, kesalahan program disebabkan oleh sebuah contoh logika yang keliru yang dapat dibuat ulang ditempat lain. Pertimbangan eksplisit dari contoh logika tersebut akan menghasilkan penemuan kesalahan yang lain.

2. Apa ”bug selanjutnya,” yang akan dimunculkan oleh perbaikan yang akan dibuat?

Sebelum koreksi dibuat, kode sumber (atau lebih baik,desain) harus dievaluasi untuk memperkirakan pemasangan logika dan struktur data. Bila koreksi akan dilakukan pada bagian program yang akan dirangkai, maka harus ada perhatian khusus bila banyak perubahan dilakukan.

3. Apa yang dapat kita lakukan untuk menghindari bug ini didalam tempat pertama?

Pertanyaan ini merupakan langkah pertama untuk membangun pendekatan jaminan kualitas perangkat lunak statistik. Bila kita mengkoreksi proses dan produk, bug akan dihilangkan dari program yang ada dan dapat dieliminasi dari semua program selanjutnya.

 

Source : http://revoluthion.wordpress.com/2009/10/07/debugging-pengertian/

Pengertian dan Penjelesan Desentralisasi

Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. Desentralisasi pada hakikatnya merupakan suatu program dari pemerintah dalam rangka pembagian kekuasaan negara (secara vertikal) dengan membentuk daerah-daerah yang bersifat otonom dengan bentuk dan susunan pemerintahannya yang diatur kemudian dalam Undang-Undang. Dengan adanya desentralisasi ini, kemudian terdapat pemerintah pusat di satu sisi dan pemerintah daerah di sisi lain yang hubungan di antara keduanya dibingkai dalam sistem negara kesatuan. Dalam hubungan inilah pemerintah perlu melaksanakan pembagian kekuasaan kepada pemerintah daerah yang dikenal dengan istilah desentralisasi, yang bentuk dan kadarnya tampak dari ketentuan-ketentuan di dalam Undang-Undang yang mengaturnya (Bambang Yudoyono, 2003).

Secara teoritik, kemampuan pemerintah antara lain terbentuk melalui penerapan azas desentralisasi, yaitu adanya pelimpahan wewenang dari tingkat atas organisasi kepada tingkat bawahnya secara hierarkis (Ryaas Rasyid, 1997). Melalui pelimpahan wewenang itulah pemerintah pada tingkat bawah diberi kesempatan untuk mengambil inisiatif dan mengembangkan kreativitas, mencari solusi terbaik atas setiap masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Selain itu menurut Rondinelli (1988) dalam Bambang Yudoyono (2003), desentralisasi juga dapat dipahami sebagai penyerahan wewenang politik dan perundang-undangan untuk perencanaan, pengambilan keputusan dan manajemen pemerintahan dari pemerintah pusat kepada unit-unit sub nasional (daerah/wilayah) Administrasi Negara atau kepada kelompok-kelompok fungsional atau organisasi non pemerintahan / swasta.

Kemudian Smith dalam Herman Hidayat (2008) mendefinisikan desentralisasi dari perspektif politik sebagai pengalihan kekuasaan dari pemerintah pusat ke lokal, yakni dari tingkatan atas ke lebih rendah dalam hierarchi territorial. Dari definisi yang diberikannya, Smith menekankan devolusi kekuasaan adalah substansi utama desentralisasi dan tidak terbatas pada susunan pemerintahan.

Menurut Vincent Ostrom dalam Syamsudin Haris (2006), bila desentralisasi dipahami berdasarkan perspektif state society relation, maka akan diketahui bahwa sejatinya keberadaan dari desentralisasi tidak lain adalah untuk mendekatkan Negara kepada masyarakat, sedemikian rupa sehingga antara keduanya tercipta interaksi yang dinamis, baik pada proses pengambilan keputusan maupun dalam implementasi kebijakan.

Sejalan dengan hal itu, Joseph Riwu Kaho (1991) dalam Bambang Yudoyono (2003) mengemukakan alasan-alasan mengapa pemerintah perlu melaksanakan desentralisasi kekuasaan kepada pemerintah daerah. Alasan-alasan ini didasarkan pada kondisi ideal yang diinginkan sekaligus memberikan landasan filosofis bagi penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai sistem pemerintahan yang dianut oleh negara. Adapun alasan-alasan tersebut, antara lain sebagai berikut :

  1. Dilihat dari sudut politik sebagai permainan kekuasaan (game teori), desentralisasi dimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan pada satu pihak saja yang pada akhirnya menimbulkan tirani
  2. Dalam bidang politik, penyelenggaraan desentralisasi dianggap sebagai tindakan pendemokrasian, untuk menarik rakyat ikut serta dalam pemerintahan dan melatih diri dalam mempergunakan hak-hak demokrasi
  3. Dari sudut tekhnik organisatoris pemerintahan, alasan mengadakan desentralisasi adalah semata-mata untuk mencapai suatu pemerintahan yang efisien. Apa yang dianggap lebih utama untuk diurus oleh pemerintah setempat, pengurusannya diserahkan kepada daerah.
  4. Dari sudut kultural, desentralisasi perlu diadakan supaya perhatian dapat sepenuhnya ditumpukkan kepada kekhususan suatu daerah, seperti geografi, keadaan penduduk, kegiatan ekonomi, watak kebudayaan atau latar belakang sejarahnya.
  5. Dari sudut kepentingan pembangunan ekonomi, desentralisasi diperlukan karena pemerintah daerah dapat lebih banyak dan secara langsung membantu pembangunan tersebut.

Dari berbagai alasan di atas, kemudian mendorong para politisi dan ahli pemerintahan untuk terus berupaya mencari bentuk yang pas dari desentralisasi untuk dituangkan ke dalam undang-undang. Meskipun demikian, para politisi dan pakar tersebut sepakat bahwa penerapan desentralisasi, apapun bentuknya, tetap memiliki keuntungan-keuntungan tertentu. Sedangkan evaluasi ditujukan pada segi kelemahan-kelemahan yang mungkin timbul dari pelaksanaannya.

Bambang Yudoyono (2003) mengemukakan para pakar seperti Rondinelli, Roy Bahl, Cheeme dan Sabir dalam berbagai studi yang mereka lakukan, menyimpulkan bahwa melalui desentralisasi tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan akan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pemerintahan

A. Efisiensi

Melalui pendelegasian kewenangan dan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan, Pemerintah tidak mesti selalu terlibat langsung sebagaimana tugas-tugas yang terlalu sentralistis. Penghematan pembiayaan akan dilakukan bilamana pemerintah pusat tidak mesti selalu melaksanakan tugas di daerah. Akan tetapi, efisiensi pelaksanaan tugas pemerintahan ini pun hanya dapat tercapai apabila telah diperoleh konsep-konsep strategis, baik di pusat maupun di daerah terutama yang menyangkut hal-hal yang tidak terlalu dominan urgensinya dalam pemerintahan dan pembangunan.

B. Efektivitas

Dengan desentralisasi, ujung tombak pemerintahan yaitu aparat-aparat di daerah akan lebih cepat mengetahui situasi dan masalah serta mencarikan jawaban bagi pemecahannya. Hal ini tentu harus dibarengi dengan penerapan manajemen partisipasi, yaitu selalu melibatkan aparat tersebut dalam pemecahan masalah.

2. Memungkinkan melakukan inovasi

Dengan diberikannya kepercayaan kepada pemerintah daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri, secara tidak langsung akan mendorong mereka untuk menggali potensi-potensi baru yang dapat mendukung pelaksanaan urusan pemerintahan dan pembangunan sehari-hari terutama dari sisi ekonomis serta penciptaan metode pelayanan yang dapat memuaskan masyarakat sebagai pembayar pajak atas jasa pelayanan yang disediakan pemerintah daerah.

3. Meningkatkan motivasi, moral, komitmen dan produktivitas

Melalui desentralisasi, aparat pemerintah daerah diharapkan akan meningkat kesadaran moral untuk memelihara kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah pusat, kemudian akan timbul suatu komitmen dalam diri mereka bagaimana melaksanakan urusan-urusan yang telah dipercayakan pada mereka, serta bagaimana menunjukan hasil-hasil pelaksanaan urusan melalui tingkat produktivitas yang mereka miliki.

Seluruh sisi positif dari konsep desentralisasi di atas tentu akan menjadi retopia belaka apabila tidak didukung oleh perencanaan strategi yang matang, serius dan berkesinambungan, serta konsistensi dalam pelaksanaannya. Karena itu, kajian dan evaluasi secara terus menerus harus dilakukan, agar esensi sisi-sisi positif tersebut dapat terjaga dalam pengaturan maupun praktiknya.

Desentralisasi mempunyai nilai apabila dapat membantu organisasi mencapai tujuan dengan efisien. Faktor – faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi adalah sebagai berikut :
1. Filsafat manajemen
2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan ekonomi
3. Strategi dan lingkungan organisasi
4. Penyebaran geografis organisasi
5. Pengawasan yang efektif
6. Kualitas manajer
7. Keaneka – ragaman produk dan jasa
8. Karkteristik – karakteristik organisasi lainnya
Penyusunan Personalia Organisasi
Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia – orang – orang yang memberikan tenaga, bakat, beraktivitas, dan usaha mereka kepada organisasi.
Penyusunan persoanlia adalah fungsi manajen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan pengembangan anggota-anggota organisasi. Kegiatan – kegiatan penyusunan personalia sangat eraat hubungannya dengan tugas – tugas kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi sehingga pembahasannya sering ditempatkan sebagai bagian dari fungsi pengarahan.
Proses penyusunan personalia :
1. perencanaan sumber daya manusia
2. penarikan pengadaan calon – calon personalia
3. seleksi
4. pengenalan orientasi
5. pelatihan dan pengembangan
6. penilaian pelaksaan kerja
7. pemberian balas jasa dan penghargaan
8. perencanaan dan pengembangan karir
Perencaan sumber daya manusia:
1. penentuan jabatan – jabatan yang harus diisi
2. pemahaman pasar tenaga kerja
3. pertimbangan kondisi, permintaan, dan penawaran karyawan

Source : http://deddysumardi.wordpress.com/2012/05/03/memahami-desentralisasi/

http://satriagosatria.blogspot.com/2009/12/pengertian-desentralisasi.html

Arti Kata : Penjelasan tentang sekuler

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sekularisme adalah suatu pandangan dalam hidup atau dalam satu masalah yang berprinsip bahwa agama atau hal-hal yang bernuansa agama tidak boleh masuk ke dalam pemerintahan, atau pertimbangan-pertimbangan keagamaan harus dijauhkan darinya.

Dapat kita simpulkan bahwa sekularisme ialah memisahkan agama dari kehidupan individu atau sosial dalam artian agama tidak boleh ikut berperan dalam politik, pendidikan, kebudayaan maupun dalam hukum. Kehidupan sosial diatur oleh hukum positif yang berdasarkan kemanusiaan dan toleransi dari akal budi manusia. Tujuan dari pemikiran ini adalah untuk menghargai kaum minoritas. Karena kebijakan hidup sosial tidak terletak pada agama mayoritas tetapi pada alasan yang rasional.

Banyak yang salah kaprah tentang ide sekularisme. Kebanyakan mereka berpikir bahwa sekularisme anti agama dan malah membatasi ritual dan kewajiban keagamaan. Sebaliknya, sekularisme melindungi apapun kepercayaan Anda. Anda bisa melakukan kewajiban keagamaan Anda selama tidak merugikan kepentingan publik, dan ini berlaku untuk semua agama. Hal ini sangat baik agar diskriminasi berdasarkan agama dapat kita hindari.

Contoh diskriminasi yang diakibatkan oleh tidak adanya pemisahan agama dan negara adalah kolom agama di KTP dan dipersulitnya pernikahan beda agama. Apakah fungsi dicantumkannya agama di KTP? Bahkan hanya ada enam agama yang terdaftar di KTP. Bukankah itu tindakan diskriminatif terhadap mereka yang tidak menganut enam agama yang terdaftar? Belum lagi dengan dicantumkannya kolom agama di KTP akan memungkinkannya tindakan diskriminatif berdasarkan agama yang dianut. Sangat mungkin ada perlakuan berbeda setelah orang lain mengetahui agama Anda yang tercantum. Adanya kolom agama di KTP bagaikan mengenakan kaos berlabel agama Anda, mengundang orang lain untuk mendiskriminasi, dan melanggar hak privasi Anda untuk menyembunyikan status keagamaan Anda. Selain itu tanpa adanya sekularisme, pernikahan beda agama dipersulit. Negara hanya menginginkan pernikahan dengan orang yang seagama.

Pertanyaan tentang negara sekular kemudian berkembang. ‘Bagaimana Negara bisa menjaga moral rakyatnya tanpa agama? Apakah konsep sekularisme adalah konsep ateistik? Apa keuntungan negara sekular terhadap kaum beragama? Apakah dalam negara sekuler kaum beragama akan mendapatkan kesulitan beribadah?

Ada beberapa poin mengapa sekularisme itu penting:

1. Berlaku adil pada semua kepercayaan (atau bahkan ketidakpercayaan), sehingga kecemburuan minoritas dan diskriminasi dapat semakin dihilangkan.

2. Kebebasan hak individu bagi rakyatnya (mempunyai kepercayaan, menjalankan kepercayaan, menikah, berideologi, bahkan bebas mengemukakan pendapat dengan cerdas)

3. Efisiensi pemerintahan. Jika negara tidak perlu mengurus masalah kepercayaan yang dianut oleh rakyatnya, tugas pemerintah akan semakin ringan. Pemerintah lebih fokus pada permasalahan-permasalahan real yg menyangkut hak-hak publik.

4. Efisiensi keuangan. Seperti yg diungkapkan pada poin 3, efisiensi pemerintahan berarti efisiensi pendanaan pemerintahan. Pendanaan dapat lebih fokus pada pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan publik.

5. Masyarakat akan lebih dewasa dan berpikir tanpa menilai dari kepercayaan, tapi dari karya dan hasil pemikiran.

Dari poin-poin di atas, akan terjawab pertanyaan umum mengenai sekularisme.

Apa untungnya negara sekular untuk kaum agama?

Sama seperti keuntungan sistem negara campuran sekarang. Bedanya, tidak cuma salah satu agama yg diutamakan haknya, tetapi semua kepercayaan atau bahkan ketidakpercayaan. Apa untungnya memaksakan satu moralitas agama dalam ruang publik? Apakah pemaksaan itu merupakan keuntungan bagi kita kaum beragama? Dalam negara sekuler, hak Anda beragama sangat dilindungi. Batasannya adalah kepentingan publik. Anda bebas menyebarkan moralitas agama Anda di ruang publik, biar masyarakat yang memilih dengan kritis.

Apakah negara sekuler adalah negara ateis?

Negara sekular bukanlah negara ateis atau negara yang mewajibkan warga negaranya untuk tidak beragama. Di negara sekular, sekali lagi, hak beragama sangat dilindungi. Negara menghargai hak Anda untuk beragama atau bahkan tidak beragama. Semua mempunyai hak yang sama. Di negara sekuler, Anda tidak diwajibkan untuk beragama (memilih kepercayaan yg ditentukan), tidak diwajibkan pula untuk tidak beragama. Negara yang anti agama (tidak memperbolehkan rakyatnya beragama) adalah negara tirani, bukan negara sekuler.

Apakah negara sekuler berarti bebas tidak bermoral?

Dalam negara sekuler, negara membebaskan pilihan moral rakyatnya. Masyarakat boleh bermoral sesuai dengan ajaran agama yang dianut, humanisme, bahkan masyarakat boleh bermoral sesuai dengan pemikiran rasional tanpa ajaran agama sekalipun. Namun negara harus turun tangan pada saat tindakan masyarakat di dalam kerangka moral tertentu merugikan orang lain. Di sinilah fungsi negara diperlukan.

Manusia bisa bermoral terlepas dari ajaran kepercayaan tertentu karena otak kita secara alami memiliki kemampuan untuk bermoral. Neuron cermin (mirror neuron) di otak memungkinkan kita mampu merasakan apa yang orang lain rasakan, termasuk penderitaan yang mereka alami. Ini yang kita namakan dengan empati. Sirkuit altruisme di otak mendorong individu untuk melakukan tindakan-tindakan altruistik—tindakan yang secara umum dianggap baik—dan menghindari tindakan-tindakan kekerasan yang merugikan sesama dan merusak kehidupan sosial masyarakat. Altruisme dapat dibagi menjadi dua, yakni perasaan loyalitas dan kewajiban. Altruisme memusatkan perhatian pada motivasi untuk membantu orang lain dan keinginan untuk melakukan kebaikan tanpa memperhatikan ganjaran, sementara kewajiban memusatkan perhatian pada tuntutan moral dari individu. Ini membuktikan bahwa kita bisa bermoral tanpa batasan ideologi apa pun.

Selain itu, pemikiran rasional juga melahirkan produk-produk hukum dan kebijakan yang mengatur manusia untuk bertahan hidup. Hukum mengenai keselamatan transportasi adalah salah satu contoh. Apakah kewajiban menggunakan pelindung kepala saat mengendarai motor muncul dari kitab suci? Tentu bukan. Kewajiban tersebut lahir dari pemikiran rasional.

Apakah negara sekuler merupakan keinginan kaum tidak beragama?

Agama adalah hak individu dan orang lain tidak seharusnya memaksakan agama dan ideologinya pada orang lain. Isu negara sekular pertama kali bahkan diutarakan oleh orang beragama yang menyadari adanya diskriminasi ketika tidak ada pemisahan agama dengan negara. Di Indonesia bahkan isu ini banyak muncul dari kaum beragama sendiri, bukan hanya dari kaum yang tidak beragama.

Sudah seharusnya negara membiarkan masyarakat untuk beragama sesuai dengan pandangannya. Sampai kapan rakyat Indonesia dianggap belum dewasa? Pro dan kontra masyarakat akan pandangan beragama sebaiknya dikembalikan sendiri kepada masing-masing rakyatnya. Biarkanlah negara membiarkan masyarakat bermoral secara rasional tanpa intimidasi ketakutan akan neraka dan iming-iming surga.

Source : http://andabertanyaateismenjawab.wordpress.com/2013/08/01/apa-sebenarnya-sekuler-itu-2/

Arti Kata : Pengertian Tanur

1. tempat pembakaran (kapur, dsb); perapian; kompor;

source: kbbi3

2. keran;
-- tinggi perapian yg bentuknya tinggi (untuk membakar batu kapur, bijih besi, dsb)

Contoh Kalimat : Alat itu adalah sejenis tanur.

Kesimpulan dari kalimat diatas yaitu alat itu sejenis perapian

Source : http://artikata.com/arti-353311-tanur.html

Arti Kata : Pengertian Pedusi

Definisi pedusi, Pengertian pedusi atau arti dari pedusi serta istilah pedusi atau Sinonim dari kata pedusi adalah:

pe·du·si Mk n perempuan; istri;
dilangkahi — , ki dikuasai perempuan (istri)

Arti kata : Pengertian Perspektif

Perspektif berasal dari bahasa latin yakni :
       Per            = melalui
       Spectare  = memandang
Jadi perspektif itu suatu media yang dimiliki sorang pribadi dan melalui media itu dia memandang satu obyek, karena medianya berbeda maka pandangannya juga berbeda dari yang lain.
Contoh. Lautan luas saya pandang melalui kaca mata warna merah....maka "laut merah" anda memandang dengan kacamata warna hijau maka anda katakan "laut hijau"  Maka media yang membuat cara pandang yang satu beda dengan yang lain, atau sudut pandang beda satu sama yang lain bisa: cita-cita, bisa ideologi, bisa agama, bisa latar belakang hidup pribadi, bisa umur, bisa profesi atau apa saya yang sifatnya individu...membuat pandangannya lain dari orang lain.

Jadi Kesimpulan : Perspektif adalah sudut pandang manusia dlm memilih opini, kepercayaan, dll .

Source : answers.yahoo.com/question/index?qid=20100102015917AAKlgMW

Arti Kata : Pengertian Disertasi

Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin Ilmu Pendidikan.

(Wikipedia)Disertasi adalah paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau argumen. Pendapat atau argumen itu sendiri disebut sebagai tesis. Umumnya, istilah disertasi dan tesis dipakai untuk mengacu pemaparan diskusi yang bersifat skolar atau akademis.

Beberapa perguruan tinggi menggunakan istilah disertasi spesifik untuk tesis akademik dalam jenjang doktoral.


Karakteristik Disertasi
1. Berfokus pada kajian mengenai salah satu disiplin Ilmu Pendidikan sesuai dengan bidang yang dipelajari.
2. Kajian berfokus pada penemuan baru dalam disiplin ilmu yang dikaji secara mendalam.
3. Mengunakan data primer sebagai data utama, ditunjang oleh data sekunder apabila diperlukan.
4. Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, kecuali untuk program studi bahasa asing.

 

Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Disertasi

http://mediainformasill.blogspot.com/2012/04/pengertian-disertasi.html

Arti Kata : Pengertian Demografi

Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.

 

Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Demografi

Sunday 24 March 2024

Arti Kata : Pengertian Revitalisasi

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Revitalisasi berarti proses, cara, dan perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang terberdaya. Sebenarnya revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan menjadi vital. Sedangkan kata vital mempunyai arti sangat penting atau perlu sekali (untuk kehidupan dan sebagainya). Pengertian melalui bahasa lainnya revitalisasi bisa berarti proses, cara, dan atau perbuatan untuk menghidupkan atau menggiatkan kembali berbagai program kegiatan apapun. Atau lebih jelas revitalisasi itu adalah membangkitkan kembali vitalitas. Jadi, pengertian revitalisasi ini secara umum adalah usaha-usaha untuk menjadikan sesuatu itu menjadi penting dan perlu sekali.

Revitalisasi termasuk di dalamnya adalah konservasi-preservasi merupakan bagian dari upaya perancangan kota untuk mempertahankan warisan fisik budaya masa lampau yang memiliki nilai sejarah dan estetika-arsitektural. Atau tepatnya merupakan upaya pelestarian lingkungan binaan agar tetap pada kondisi aslinya yang ada dan mencegah terjadinya proses kerusakan.Tergantung dari kondisi lingkungan binaan yang akan dilestarikan, maka upaya ini biasanya disertai pula dengan upaya restorasi, rehabilitasi dan/atau rekonstruksi.Jadi, revitalisasi adalah upaya untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami kemunduran/degradasi. Selain itu, revitalisasi adalah kegiatan memodifikasi suatu lingkungan atau benda cagar-budaya untuk pemakaian baru. Revitalisasi fisik diyakini dapat meningkatkan kondisi fisik (termasuk juga ruang-ruang publik) kota, namun tidak untuk jangka panjang. Untuk itu, tetap diperlukan perbaikan dan peningkatan aktivitas ekonomi (economic revitalization) yang merujuk kepada aspek sosial-budaya serta aspek lingkungan (environmental objectives). Hal ini mutlak diperlukan karena melalui pemanfaatan yang produktif, diharapkan akan terbentuklah sebuah mekanisme perawatan dan kontrol yang langgeng terhadap keberadaan fasilitas dan infrastruktur kota.

Skala revitalisasi ada tingkatan makro dan mikro. Proses revitalisasi sebuah kawasan mencakup perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial. Pendekatan revitalisasi harus mampu mengenali dan memanfaatkan potensi lingkungan. Revitalisasi sendiri bukan sesuatu yang hanya berorientasi pada penyelesaian keindahan fisik saja, tapi juga harus dilengkapi dengan peningkatan ekonomi masyarakatnya serta pengenalan budaya yang ada. Untuk melaksanakan revitalisasi perlu adanya keterlibatan masyarakat. Keterlibatan yang dimaksud bukan sekedar ikut serta untuk mendukung aspek formalitas yang memerlukan adanya partisipasi masyarakat, selain itu masyarakat yang terlibat tidak hanya masyarakat di lingkungan tersebut saja, tapi masyarakat luas. Ada beberapa aspek lain yang penting dan sangat berperan dalam revitalisasi, yaitu penggunaan peran teknologi informasi, khususnya dalam mengelola keterlibatan banyak pihak untuk menunjang kegiatan revitalisasi. Selain itu revitalisasi juga dapat ditinjau dari aspek keunikan lokasi dan tempat bersejarah. atau revitalisasi dalam rangka untuk mengubah citra suatu kawasan.

Dengan dukungan mekanisme kontrol/pengendalian rencana revitalisasi harus mampu mengangkat isu-isu strategis kawasan, baik dalam bentuk kegiatan/aktifitas sosial-ekonomi maupun karakter fisik kota. Rancang kota merupakan perangkat pengarah dan pengendalian untuk mewujudkan lingkungan binaan yang akomodatif terhadap tuntutan kebutuhan dan fungsi baru.

 

Source : http://dewiultralight08.wordpress.com/2011/03/10/pengertian-revitalisasi/

Arti Kata : Pengertian Oposisi

Oposisi dalam dunia politik berarti partai penentang di dewan perwakilan dsb yang menentang dan mengkritik pendapat atau kebijaksanaan politik golongan yang berkuasa.

Opposition lazim diterjemahkan menjadi oposisi. Kata itu berasal dari bahasa Latin oppōnere, yang berarti to set against, menentang, menolak, melawan. Nilai konsep, bentuk, cara, dan alat oposisi itu bervariasi. Nilainya antara kepentingan bersama sampai pada kepentingan pribadi atau kelompok.

Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Oposisi_%28politik%29

Arti Kata : Elektabilitas

Elektabilitas adalah tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan kriteria pilihan. Elektabilitas bisa diterapkan kepada barang, jasa maupun orang, badan atau partai. Elektabilitas sering dibicarakan menjelang pemilihan umum. Elektabilitas partai politik berarti tingkat keterpilihan partai politik di publik. Elektabilitas partai tinggi berarti partai tersebut memiliki daya pilih yang tinggi. Untuk meningkatkan elektabilitas maka objek elektabilitas harus memenuhi kriteria keterpilihan dan juga populer.

Source : http://obrolanpolitik.blogspot.com/2013/03/beda-pengertian-elektabilitas-dan.html

Arti Kata : Pengertian Menyublim

Menyublim adalah peristiwa perubahan wujud padat menjadi gas atau sebaliknya. Contoh: kapur barus

Arti atau pengertian menyublim adalah perubahan benda/zat dari padat menjadi gas. Menyublim sering disebut juga dengan istilah penyubliman atau sublim. Sedangkan pengertian menghablur atau penghabluran atau hablur adalah kebalikan dari menyublim, yaitu perubahan suatu benda/zat dari gas menjadi benda padat. Definisi dari istilah-istilah tadi sering kita temukan dalam pelajaran IPA disekolah.
Contoh dari perubahan suatu benda yang mengalami penyubliman adalah kapur barus yang menyublim menjadi gas sehingga baunya dapat tercium oleh kita.
Sedangkan contoh penghabluran pada suatu benda yaitu pada proses pembuatan ammonium sulfat dan ammonium nitrat pada bahan pupuk.

Source : http://www.sisilain.net/2011/01/pengertian-menyublim-dan-menghablur.html

Arti Kata : Pengertian dan Penjelasan Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar, namun kita perhatikan masih banyak para ahli yang masih berbeda dalam menafsirkan maknanya. Untuk itu, diperlukan lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian kosakata. Soedjito dalam Tarigan (1994:447) memaparkan bahwa kosakata merupakan: (1) semua kata yang terdapat dalam satu bahasa; (2) kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara; (3) kata yang dipakai dalam satu bidang ilmu pengetahuan; dan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan praktis.

Selanjutnya, istilah kosakata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1988:462) kosakata berarti pembendaharaan kata atau vocabuler. Kemudian Keraf (1991:24) dalam bukunya mengemukakan bahwa kosakata atau pembendaharaan kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah bahasa. Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa. Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata. Maka perlu juga dibahas mengenai istilah kata tersebut.

Dalam KBBI (Depdiknas, 2001:513) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan fikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Hocket mengemukakan pendapatnya mengenai istilah kata. Pendapatnya tersebut menyebutkan bahwa kata itu didasarkan pada ‘kesenyapan’ dan ‘isolabilitas’. Kemudian pendapat Hocket tersebut dipertegas dalam Parera (1992:3) bahwa kata adalah tiap segmen dari sebuah kalimat yang diapit oleh sendi-sendi yang berturut-turut memungkinkan adanya kesenyapan. Selanjutnya Keraf (1991:21) memberikan definisi mengenai kata yaitu sebagai berikut ini.

Tidak ada suatu batasan mengenai kata yang sahih bagi semua bahasa di dunia. Dalam mendeskripsikan banyak bahasa di dunia diperlukan suatu atau sebuah unit yang disebut kata, namun bagi sebagian pengertian kata dibatasi secara fonologi, sedangkan bagi bahasa yang lain dibatasi secara morfologis. Kata merupakan satu unit dalam bahasa yang memiliki stabilitas dan mobilitas posisional yang berarti ia memiliki komposisi tertentu (entah fonologis, entah morfologis) dan secara relatif memiliki distribusi yang bebas.

Simpulnya, kata didefinisikan sebagai satu kesatuan utuh, berbentuk dan bermakna serta dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya yang memiliki sebuah ide dan gagasan yang bermakna. Dengan demikian kita tidak bisa merangkai begitu saja seenaknya, tetapi kita harus merangkai dengan rangkaian yang bermakna dan sistematik.

Untuk lebih memahami pengertian kosakata, maka penulis mengutif salah satu tulisan Kridalaksana dalam Tarigan (1994:446) yang menyatakan bahwa kosakata adalah (1) komponen bahasa yang memuat secara informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa; (2) kekayaan kata yang dimiliki seorang pembicara, penulis atau suatu bahasa; dan (3) daftar kata yang disusun seperti kamus, tetapi dengan penjelasan yang singkat dan praktis.

Dengan paparan para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa kosakata adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa yang dimiliki seseorang penulis atau atau pun juga dimiliki seseorang pembicara. Koskata ini memiliki peranan yang sangat penting dalam pengajaran bahasa, sebab penguasaan kosakata sangat berpengaruh terhadap keterampilan berbahasa. Semakin banyak kosakata yang dimiliki, semakin terampil pula seseorang dalam berbahasa. Dengan penguasaan kosakata ini memungkinkan seseorang lebih terampil dalam menulis, seperti menulis narasi. Menulis ini membutuhkan kosakata yang banyak untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada pembacanya. 

 

Source : http://hasan2u.blogspot.com/2011/03/pegertian-kosakata.html