Monday, 25 March 2024

Arti Kata : Penjelasan tentang sekuler

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sekularisme adalah suatu pandangan dalam hidup atau dalam satu masalah yang berprinsip bahwa agama atau hal-hal yang bernuansa agama tidak boleh masuk ke dalam pemerintahan, atau pertimbangan-pertimbangan keagamaan harus dijauhkan darinya.

Dapat kita simpulkan bahwa sekularisme ialah memisahkan agama dari kehidupan individu atau sosial dalam artian agama tidak boleh ikut berperan dalam politik, pendidikan, kebudayaan maupun dalam hukum. Kehidupan sosial diatur oleh hukum positif yang berdasarkan kemanusiaan dan toleransi dari akal budi manusia. Tujuan dari pemikiran ini adalah untuk menghargai kaum minoritas. Karena kebijakan hidup sosial tidak terletak pada agama mayoritas tetapi pada alasan yang rasional.

Banyak yang salah kaprah tentang ide sekularisme. Kebanyakan mereka berpikir bahwa sekularisme anti agama dan malah membatasi ritual dan kewajiban keagamaan. Sebaliknya, sekularisme melindungi apapun kepercayaan Anda. Anda bisa melakukan kewajiban keagamaan Anda selama tidak merugikan kepentingan publik, dan ini berlaku untuk semua agama. Hal ini sangat baik agar diskriminasi berdasarkan agama dapat kita hindari.

Contoh diskriminasi yang diakibatkan oleh tidak adanya pemisahan agama dan negara adalah kolom agama di KTP dan dipersulitnya pernikahan beda agama. Apakah fungsi dicantumkannya agama di KTP? Bahkan hanya ada enam agama yang terdaftar di KTP. Bukankah itu tindakan diskriminatif terhadap mereka yang tidak menganut enam agama yang terdaftar? Belum lagi dengan dicantumkannya kolom agama di KTP akan memungkinkannya tindakan diskriminatif berdasarkan agama yang dianut. Sangat mungkin ada perlakuan berbeda setelah orang lain mengetahui agama Anda yang tercantum. Adanya kolom agama di KTP bagaikan mengenakan kaos berlabel agama Anda, mengundang orang lain untuk mendiskriminasi, dan melanggar hak privasi Anda untuk menyembunyikan status keagamaan Anda. Selain itu tanpa adanya sekularisme, pernikahan beda agama dipersulit. Negara hanya menginginkan pernikahan dengan orang yang seagama.

Pertanyaan tentang negara sekular kemudian berkembang. ‘Bagaimana Negara bisa menjaga moral rakyatnya tanpa agama? Apakah konsep sekularisme adalah konsep ateistik? Apa keuntungan negara sekular terhadap kaum beragama? Apakah dalam negara sekuler kaum beragama akan mendapatkan kesulitan beribadah?

Ada beberapa poin mengapa sekularisme itu penting:

1. Berlaku adil pada semua kepercayaan (atau bahkan ketidakpercayaan), sehingga kecemburuan minoritas dan diskriminasi dapat semakin dihilangkan.

2. Kebebasan hak individu bagi rakyatnya (mempunyai kepercayaan, menjalankan kepercayaan, menikah, berideologi, bahkan bebas mengemukakan pendapat dengan cerdas)

3. Efisiensi pemerintahan. Jika negara tidak perlu mengurus masalah kepercayaan yang dianut oleh rakyatnya, tugas pemerintah akan semakin ringan. Pemerintah lebih fokus pada permasalahan-permasalahan real yg menyangkut hak-hak publik.

4. Efisiensi keuangan. Seperti yg diungkapkan pada poin 3, efisiensi pemerintahan berarti efisiensi pendanaan pemerintahan. Pendanaan dapat lebih fokus pada pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan publik.

5. Masyarakat akan lebih dewasa dan berpikir tanpa menilai dari kepercayaan, tapi dari karya dan hasil pemikiran.

Dari poin-poin di atas, akan terjawab pertanyaan umum mengenai sekularisme.

Apa untungnya negara sekular untuk kaum agama?

Sama seperti keuntungan sistem negara campuran sekarang. Bedanya, tidak cuma salah satu agama yg diutamakan haknya, tetapi semua kepercayaan atau bahkan ketidakpercayaan. Apa untungnya memaksakan satu moralitas agama dalam ruang publik? Apakah pemaksaan itu merupakan keuntungan bagi kita kaum beragama? Dalam negara sekuler, hak Anda beragama sangat dilindungi. Batasannya adalah kepentingan publik. Anda bebas menyebarkan moralitas agama Anda di ruang publik, biar masyarakat yang memilih dengan kritis.

Apakah negara sekuler adalah negara ateis?

Negara sekular bukanlah negara ateis atau negara yang mewajibkan warga negaranya untuk tidak beragama. Di negara sekular, sekali lagi, hak beragama sangat dilindungi. Negara menghargai hak Anda untuk beragama atau bahkan tidak beragama. Semua mempunyai hak yang sama. Di negara sekuler, Anda tidak diwajibkan untuk beragama (memilih kepercayaan yg ditentukan), tidak diwajibkan pula untuk tidak beragama. Negara yang anti agama (tidak memperbolehkan rakyatnya beragama) adalah negara tirani, bukan negara sekuler.

Apakah negara sekuler berarti bebas tidak bermoral?

Dalam negara sekuler, negara membebaskan pilihan moral rakyatnya. Masyarakat boleh bermoral sesuai dengan ajaran agama yang dianut, humanisme, bahkan masyarakat boleh bermoral sesuai dengan pemikiran rasional tanpa ajaran agama sekalipun. Namun negara harus turun tangan pada saat tindakan masyarakat di dalam kerangka moral tertentu merugikan orang lain. Di sinilah fungsi negara diperlukan.

Manusia bisa bermoral terlepas dari ajaran kepercayaan tertentu karena otak kita secara alami memiliki kemampuan untuk bermoral. Neuron cermin (mirror neuron) di otak memungkinkan kita mampu merasakan apa yang orang lain rasakan, termasuk penderitaan yang mereka alami. Ini yang kita namakan dengan empati. Sirkuit altruisme di otak mendorong individu untuk melakukan tindakan-tindakan altruistik—tindakan yang secara umum dianggap baik—dan menghindari tindakan-tindakan kekerasan yang merugikan sesama dan merusak kehidupan sosial masyarakat. Altruisme dapat dibagi menjadi dua, yakni perasaan loyalitas dan kewajiban. Altruisme memusatkan perhatian pada motivasi untuk membantu orang lain dan keinginan untuk melakukan kebaikan tanpa memperhatikan ganjaran, sementara kewajiban memusatkan perhatian pada tuntutan moral dari individu. Ini membuktikan bahwa kita bisa bermoral tanpa batasan ideologi apa pun.

Selain itu, pemikiran rasional juga melahirkan produk-produk hukum dan kebijakan yang mengatur manusia untuk bertahan hidup. Hukum mengenai keselamatan transportasi adalah salah satu contoh. Apakah kewajiban menggunakan pelindung kepala saat mengendarai motor muncul dari kitab suci? Tentu bukan. Kewajiban tersebut lahir dari pemikiran rasional.

Apakah negara sekuler merupakan keinginan kaum tidak beragama?

Agama adalah hak individu dan orang lain tidak seharusnya memaksakan agama dan ideologinya pada orang lain. Isu negara sekular pertama kali bahkan diutarakan oleh orang beragama yang menyadari adanya diskriminasi ketika tidak ada pemisahan agama dengan negara. Di Indonesia bahkan isu ini banyak muncul dari kaum beragama sendiri, bukan hanya dari kaum yang tidak beragama.

Sudah seharusnya negara membiarkan masyarakat untuk beragama sesuai dengan pandangannya. Sampai kapan rakyat Indonesia dianggap belum dewasa? Pro dan kontra masyarakat akan pandangan beragama sebaiknya dikembalikan sendiri kepada masing-masing rakyatnya. Biarkanlah negara membiarkan masyarakat bermoral secara rasional tanpa intimidasi ketakutan akan neraka dan iming-iming surga.

Source : http://andabertanyaateismenjawab.wordpress.com/2013/08/01/apa-sebenarnya-sekuler-itu-2/

No comments:

Post a Comment