Industri penerbangan dan kedirgantaraan di Indonesia sudah berumur lebih dari setengah abad. Selama ini, sosok yang dikenal sebagai pengembang industri penerbangan dalam negeri adalah BJ Habibie yang juga pernah menjabat sebagai orang nomor satu di republik ini.
Presiden ketiga Indonesia BJ Habibie bercerita mengenai sejarah pesawat terbang di Indonesia. Ide dan sosok yang getol membuat pesawat terbang di Indonesia bukan datang dari Habibie, Soekarno ataupun Soeharto.
Habibie menyebutkan, salah satu tokoh yang pertama kali ingin mengembangkan pesawat terbang adalah Wiweko Soepono. Dia berasal dari Angkatan Udara Indonesia. Wiweko juga ternyata sosok pendiri maskapai penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia.
"Wiweko ini kemudian diganti oleh Nurtanio. Beliau yang mengerti dan memahami pentingnya teknologi angkatan bersenjata," cerita Habibie di Jakarta, Rabu (26/9) malam.
Pada masa itu, angkatan udara atau TNI adalah yang paling mengetahui pentingnya teknologi khususnya di angkatan udara. Mereka selalu mendorong pembuatan pesawat hingga akhirnya Nurtanio gugur dalam tes flight.
"Nurtanio gugur di tes flight. Dia membuat pesawat FAR 23 tapi ukurannya kecil. Kita butuh FAR 25 itu yang besar. Dia gugur penerbangan engga maju maju-maju," kenangnya.
Setelah Nurtanio meninggal, Soekarno mengambil inisiatif untuk mengembangkan pesawat terbang. Akhirnya Soekarno mengangkat seseorang bernama Kurwet menjadi Menteri Komando Pelatih Pelaksana Pesawat Terbang.
"Dan yang melaksanakan ini semua waktu itu Marsekal Imam Sukoco. Saya kenal mereka semua," katanya.
Ketika itu, Habibie masih berada di Jerman untuk menyelesaikan studinya. "Waktu mereka aktif saya sedang menyelesaikan S3. Saya selesai S3 umur 28 tahun dan disuruh pulang melanjutkan ini," tutupnya.
Source : merdeka.com