Bagi pelaku usaha yang menggunakan internet dalam aktivitasnya, berhati-hatilah terhadap ancaman phishing. Phishing merupakan ancaman riil yang berbahaya dan patut diwaspadai di Indonesia.
Menurut Technical Consultant PT. Prosperita-ESET Indonesia Yudhi Kukuh, tujuan pelaku menyebarkan phishing adalah agar calon korban tertipu dan membalas email phishing yang dikirimkan. Calon korban selanjutnya akan dipancing untuk masuk ke situs palsu yang diberikan, lalu diminta menginput data pribadi seperti password, data kartu kredit.
Pengguna yang mengklik situs
tersebut tentu saja akan tertipu. Data-data yang diinput tadi nantinya
akan digunakan pelaku untuk memperoleh keuntungan finansial. Inilah
motif di balik serangan phishing.
"Phishing biasanya memanfaatkan
email palsu yang mengatasnamakan orang atau perusahaan besar yang sudah
terkenal. Umumnya dilakukan lewat email dan pesan instan," jelas Yudhi
dalam keterangannya, Sabtu (31/8/2013).
Volume serangan phishing
ESET
mencatat tingkat serangan yang mengarah pada lembaga yang bergerak di
sektor keuangan terutama penyedia layanan pembayaran seperti PayPal
mencapai 38% dari total serangan phishing.
Secara global, ancaman phishing meningkat signifikan. Berdasarkan laporan yang dilansir Deliverabilitynext.com pada April 2013, volume phishing dunia sudah mencapai 100 juta email per harinya dan total ada sekitar 36 milyar email phishing per tahun. Nilai kerugian akibat phishing bahkan sudah mendekati angka US$ 100 milyar di tahun 2012.
Karena itulah, ESET mengimbau agar pengguna internet menggunakan aplikasi keamanan yang mampu memblok phishing dan mengenali URL phishing.
ESET
pun melakukan pengujian yang meliputi kemampuan mendeteksi Phishing URL
aktif, dan False Alarm test dalam bentuk mengenali phishing URL
diantara 400 situs perbankan yang legal. Pada Anti Phishing Test
tersebut, ESET menyertakan salah satu produk andalan mereka yaitu ESET
Smart Security v6, yang memperoleh hasil teratas dengan hasil maksimum.
Sumber : Liputan6.com
No comments:
Post a Comment