Monday 5 August 2013

Tembaga

Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu.
Logam ini dan aloinya telah digunakan selama empat hari. Di era Roma, tembaga umumnya ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam ini (сyprium, logam Siprus), nantinya disingkat jadi сuprum). Ikatan dari logam ini biasanya dinamai dengan tembaga(II).
Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, dimana fungsi mereka dalam konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti bakteri, fungsi, dan bahan tambahan kayu. Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga akan bersifat racun, tapi dalam jumlah sedikit tembaga merupakan nutrien yang penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh, tembaga biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal
 

Temabaga (II) Asetat

Tembaga(II) asetat, atau kupri asetat adalah senyawa kimia dengan rumus Cu2(CH3COO)4, atau disingkat Cu2(OAc)4 dimana AcO- adalah ion asetat (CH3CO2-). Secara komersial senyawa ini biasanya tersedia dalam bentuk hidratnya, yang mengandung dua molekul air. Cu2(OAc)4 berwujud padatan kristal berwarna hijau gelap, sedangkan hidratnya Cu2(OAc)4.2H2O berwarna hijau-kebiruan. Sejak dahulu kala, beberapa senyawa tembaga asetat digunakan sebagai fungisida dan zat warna hijau. Sekarang Cu2(OAc)4 digunakan dalam sintesis anorganik dan sebagai katalis maupun agen oksidator pada sintesis organik. Senyawa ini memiliki warna nyala biru-hijau.


Hidrat dari tembaga (II) Asetat 








Sintesis


Dulunya senyawa ini disintesis di tempat pembuatan anggur, mengingat asam asetat merupakan salah satu produk samping fermentasi. Namun metode ini menghasilkan produk yang tidak begitu murni. Tembaga (II) asetat dengan kemurnian tinggi dapat disintesis di laboratorium melalui serangkaian reaksi (3 tahap). persamaan totalnya adalah sebagai berikut:
CuSO4 + 4 NH3 + 4 CH3COOH → Cu2(OAc)4(H2O)2 + (NH4)2SO4
(CuSO4 (tembaga sulfat) juga biasanya terdapat dalam bentuk hidrat)
Reaksi ini menghasilkan tembaga(II) asetat dalam bentuk hidrat. Untuk mendehidrasinya, hasil reaksi dipanaskan dalam suhu 100 °C di vakum.
         Cu2(OAc)4.2H2O → Cu2(OAc)4 + 2 H2O

Penggunaan dalam sintesis kimia

Tembaga(II) asetat lebih banyak digunakan sebagai katalis atau agen pengoksidasi dalam sintesis-sintesis organik. Contohnya Cu2(OAc)4 digunakan untuk memasangkan dua alkuna terminal (alkuna yang memiliki ikatan rangkap 3 pada atom C ujung) untuk membentuk 1,3-diuna:
Cu2(OAc)4 + 2 RC≡CH → 2 CuOAc + RC≡C-C≡CR + 2 HOAc
Reaksi tersebut berjalan melalui zat antara tembaga(I) asetilida (Cu2C2), yang kemudian teroksidasi menjadi tembaga (II) asetat menghasilkan radikal asetilida.

Struktur

Struktur dwiinti (binuclear) dari tembaga(II) asetat
Molekul Cu2(OAc)4.2H2O memiliki struktur "lampion Tiongkok", seperti halnya Rh(II) dan Cr(II) tetraasetat. Atom tembaga terikat pada satu atom oksigen dari tiap asetat dengan panjang 1.97 Å (angstrom). Bola koordinasi ini dilengkapi dengan dua ligan air, dengan jarak Cu-O 2.20 Å. Dua atom tembaga yang memiliki 5 koordinasi berjarak 2.65 Å, yang hampir sama dengan jarak Cu-Cu pada logam tembaga.


No comments:

Post a Comment