Thursday, 26 September 2013

Berpura-Pura Mati Demi Untuk Menyelamatkan Diri Dari Teroris Kenya

Satu keluarga selamatkan diri dari teroris di Kenya

Berbagai cara dilakukan oleh pengunjung mal Westgate, ketika sadar jiwanya terancam karena pusat perbelanjaan itu berubah menjadi medan pertempuran kelompok militan al Shabaab.

Termasuk keluarga satu ini. Mereka memilih berpura-pura mati agar nyawanya selamat dari terjangan timah panas para teroris asal Somalia itu.

Laman Dailymail, Rabu 25 September 2013 merekam detik-detik menegangkan saat satu keluarga yang terdiri dari dua anak -- laki-laki dan perempuan-- serta ibu mereka tengah telungkup di sebuah kafe.

Mereka berakting seolah-olah menjadi korban tewas. Anak perempuan mereka tak bergerak dengan tangan masih memegang kantong belanjaan.

Beruntung di samping mereka ada seorang polisi yang menyadari posisi ketiganya. Polisi itu kemudian berusaha membujuk dan meyakinkan ketiganya bahwa dia adalah polisi dan bukan salah satu anggota teroris. Sementara di saat bersamaan suara desingan senapan mesin masih saling bersahutan dari lantai atas.

Sang ibu sempat ragu untuk diselamatkan oleh polisi Kenya. Namun setelah diyakinkan oleh polisi tersebut, bahwa mereka dapat keluar dari mal dengan selamat, ketiganya memutuskan segera lari dari sana.
Dengan sangat hati-hati, ketiganya mulai bangun dari akting pura-pura mereka. Sementara sang ibu yang masih cemas akan keadaan di sekeliling, masih sempat menengok ke belakang untuk memastikan bahwa kelompok al Shabaab tidak mendekati mereka.

Suara teriakan sempat terdengar. Laman Dailymail menulis suara teriakan itu diyakini berasal dari para tentara bersenjata. Mendengar suara itu, ketiganya lalu beranjak pergi.

Polisi menggendong anak laki-laki, kemudian menuntun anak perempuan yang dalam kamera terlihat mengenakan kaos berwarna merah muda. Keempatnya berlari sambil berjongkok dan kabur secepat kilat mencari jalan keluar yang aman.

Dalam sebuah foto, terlihat anak perempuan itu kemudian digendong oleh tentara militer Kenya lainnya menuju pintu keluar.

Sedikitnya 61 warga sipil terbunuh dalam aksi teroris yang dimulai sejak Sabtu kemarin. Hingga kini, jumlah korban, kelompok militan di dalam mal dan sandera masih belum jelas, kendati krisis dikatakan telah usai. Pasukan pemerintah telah berhasil menguasai keempat lantai pusat perbelanjaan kelas atas itu.

Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, pada Selasa malam mengumumkan bahwa tentara militer telah berhasil mengalahkan kelompok militan. Namun suara desingan senapan masih terdengar pada Rabu pagi kemarin.
Juru Bicara Pemerintah Kenya,  Manoah Esipisu, membantah suara tembakan berasal dari kelompok al Shabaab. Mereka mengatakan itu merupakan suara timah panas dari tentara militer Kenya saat menyisir satu toko ke toko lainnya.

Sementara kelompok militan Al Shabaab mengklaim 137 sandera yang mereka sekap di dalam mal Westgate tewas karena tertimpa reruntuhan bangunan mal yang roboh.

 

Source : VIVAnews

 

<

No comments:

Post a Comment